Minggu, 08 April 2012

Pelayaran Perdana Part 2

Diposting oleh NURUL INAYAH di 09.47

Keberangkatan dan Pelayaran ke Barat
Titanic setelah hampir bertabrakan denganSS City of New York.
Di sebelah kiri adalah
Oceanic dan New York
Pada hari Rabu 10 April 1912, pelayaran perdana Titanic dimulai. Setelah embarkasi awak kapal, penumpang mulai tiba pukul 09.30 ketika kereta kapal London and South Western Railway dari stasiun Waterloo Londontiba di stasiun kereta api Southampton Terminus di sisi dermaga, tepat di samping tempat berlabuhnyaTitanic. Jumlah penumpang Kelas Tiga yang besar menandakan mereka yang berhak naik pertama, diikuti penumpang Kelas Satu dan Dua selama satu jam sebelum keberangkatan. Para petugas menunjukkan kabin-kabin mereka dan penumpang Kelas Satu secara pribadi disambut oleh Kapten Smith. Penumpang Kelas Tiga diperiksa kesehatan dan cacat fisiknya yang mungkin mengakibatkan mereka ditolak masuk Amerika Serikat – bukan sesuatu yang ingin dilihat White Star Line, karena penumpang-penumpang tersebut harus diangkut kembali melintasi Atlantik. 922 penumpang tercacat menaiki Titanic di Southampton. Penumpang lainnya dijemput di Cherbourg dan Queenstown. 
Pelayaran perdananya dimulai tepat waktu pada siang hari. Sebuah kecelakaan nyaris dihindari beberapa menit kemudian ketika Titanic berlayar di samping kapal SS City of New York dan Oceanic yang sedang berlabuh. Bobot raksasanya mengakibatkan kapal-kapal kecil tersebut terangkat oleh gelombang air yang besar dan jatuh ke lembah gelombang. Kabel labuh New York tidak sanggup menghadapi tegangan mendadak dan putus, sehingga kapal tersebut berayun buritan dulu ke arah Titanic. Kapal tunda di dekatnya, Vulcan, berusaha mengendalikan New York dan Kapten Smith memerintahkan agar mesin-mesin Titanic "dimundurkan penuh". Kedua kapal menghindari tabrakan dengan beda jarak sekitar 4 kaki (1.2 m). Insiden ini menunda keberangkatan Titanic selama satu jam, sementara New York yang hanyut berhasil dikendalikan. 
Rute pelayaran perdana Titanic, disertai koordinat tenggelamnya kapal
Setelah berlayar dengan selamat melintasi serangkaian gelombang pasang dan selat di Southampton Water danSolent, Titanic berlayar ke Selat Inggris. Kapal ini berlayar menuju pelabuhan Cherbourg di Perancis sejauh 77 mil laut (Templat:Convert/mi km). Cuaca saat ini berawan, agak baik namun dingin dan mendung. Karena Cherbourg tidak memiliki fasilitas dermaga untuk kapal seukuran Titanic,kapal tender dipakai untuk mentransfer penumpang dari daratan ke kapal. White Star Line mengoperasikan dua kapal di Cherbourg, SS Traffic dan SS Nomadic. Keduanya dirancang sedimikian rupa sebagai kapal tender untuk kapal pesiar kelas Olympic dan diluncurkan tidak lama setelahTitanic (Nomadic saat ini adalah satu-satunya kapal White Star Line yang masih beroperasi). Empat jam setelah Titanic meninggalkan Southampton, kapal tiba di Cherbourg dan disambut oleh kapal-kapal tender. 274 penumpang naik kapal dan 24 lainnya tinggal di kapal tender untuk diangkut kembali ke daratan. Proses ini berjalan selama 90 menit dan pada pukul 20.00 Titanic bongkar sauh dan berangkat ke Queenstown dengan cuaca dingin dan berangin. 
Pada pukul 11.30 hari Kamis 11 April, Titanic tiba di Cork Harbour di Irlandia selatan. Cuaca agak berawan namun relatif hangat dengan angin dingin. Lagi-lagi fasilitas dermaga yang ada tidak muat dengan ukuran kapal, dan kapal tender dipakai untuk membawa penumpang ke Titanic. 113 penumpang Kelas Tiga dan tujuh penumpang Kelas Dua naik kapal, sementara tujuh lainnya tinggal. Di antara penumpang yang naik adalah Bapa Francis Browne, seorang pengikut Jesuit, yang juga seorang fotografer dan mengambil banyak foto di dalam Titanic, termasuk foto terakhir kapal yang pernah diketahui. Keberangkatan tidak resmi juga ada ketika seorang awak kapal, tukang api John Coffey, warga asli Queenstown, menyelinap masuk kapal dengan bersembunyi di bawah kantung surat yang akan diangkut ke daratan. Titanic bongkar sauh untuk terakhir kalinya pada pukul 13.30 dan berlayar ke barat melintasi Atlantik.
Setelah meninggalkan Queenstown, Titanicmenyusuri pesisir Irlandia hingga Fastnet Rock, kira-kira sejauh 55 mil laut (Templat:Convert/mi km). Dari sana, kapal ini berlayar sejauh 1.620 mil laut (Templat:Convert/mi km) mengikuti rute Lingkaran Besar melintasi Atlantik Utara untuk mencapai titik di samudra yang dikenal sebagai "sudut" di tenggara Newfoundland, tempat kapal-kapal uap yang berlayar ke barat melakukan perubahan arah pelayaran. Posisi Titanic hanya beda beberapa jam dari sudut tersebut, yang berada di jalur loksodrom sejauh 1.023 mil laut (Templat:Convert/mi km) menuju Nantucket Shoals Light, ketika kapal mengalami tabrakan fatal dengan gunung es. Jalur terakhir pelayaran adalah sejauh 193 mil laut (Templat:Convert/mi km) menuju Ambrose Light dan akhirnya tiba di New York Harbor.
Tiga hari pertama pelayarannya dari Queenstown berlalu tanpa kecelakaan. Mulai 11 April hingga siang tampak setempat keesokan harinya, Titanic telah berlayar sejauh 484 mil laut (Templat:Convert/mi km); hari selanjutnya, 519 mil laut (Templat:Convert/mi km); dan pada siang hari terakhir pelayarannya, 546 mil laut (Templat:Convert/mi km). Sejak itu sampai waktu tenggelamnya, kapal ini telah berlayar sejauh 258 mil laut (Templat:Convert/mi km) dengan kecepatan rata-rata 21 knot (24 mph; 39 km/jam). Cuaca saat kapal meninggalkan Irlandia cerah dengan langit berawan dan angin haluan. Suhu sejuk sepanjang Sabtu 13 April, tetapi keesokan harinya Titanic melewati front cuaca dingin dengan angin kencang dan gelombang setinggi 8 kaki (2.4 m). Cuaca buruk tersebut mereda seiring waktu sampai Minggu sore 14 April, cuaca cerah, tenang, dan sangat dingin.
Titanic menerima serangkaian peringatan dari kapal-kapal lain akan keberadaan es hanyut di wilayah Grand Banks of Newfoundland. Meski begitu, kapal ini terus berlayar dengan kecepatan penuh, yang merupakan praktik standar pada masa itu. Saat itu diyakini secara luas bahwa es adalah ancaman kecil bagi kapal besar dan Kapten Smith sendiri mengatakan bahwa ia tidak bisa "membayangkan kondisi apapun yang akan mengakibatkan kapal tenggelam. Pembangunan kapal modern sudah mengatasi semuanya."
Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar

 

NURUL INAYAH Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos