Minggu, 20 Oktober 2013

Kesimpulan Kutipan, Catatan Kaki dan Daftar Pustaka

Diposting oleh NURUL INAYAH di 18.27 0 komentar
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan kutipan dan catatan kaki pada suatu karangan dan sebagainya, memiliki ketentuan dan aturan yang berlaku dalam penulisannya. Penggunaan kutipan dan catatan kaki sangat penting dalam penulisan buku, majalah, KTI dan lain-lain.
Kutipan
Dari ketiga buku referensi yang telah kami pelajari, bahwa kutipan dibagi menjadi 2 yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Ketiga buku yang kami pelajari mempunyai kutipan langsung dan kutipan tidak langsung yang diambil dari sebuah buku atau pun dari orang-orang terkenal. Walaupun tidak semua buku memiliki kedua jenis kutipan tersebut.
            Catatan kaki
Dari ketiga buku referensi yang telah kami pelajari, bahwa catatan kaki pada setiap buku        berbeda-beda. Dari ketiga buku yang kami pelajari, buku ke-1 menggunakan simbol bintang pada penulisan catatan kakinya. Sedangkan pada buku ke-2 dan ke-3 menggunakan simbol angka pada penulisan catatan kakinya. Namun pada dasarnya penggunaan catatan kaki bertujuan untuk memperjelas dan memberitahu darimana sumber informasi yang didapat oleh penulis. Jadi tidak masalah dengan perbedaan penggunaan simbol pada setiap buku.
Daftar pustaka

Dari ketiga buku referensi yang telah kami pelajari, bahwa penulisan daftar pustaka pada setiap buku adalah sama. Hanya terdapat beberapa perbedaan pada penulisan daftar pustaka, namun tidak merubah fungsi dari daftar pustaka itu sendiri.

Kamis, 03 Oktober 2013

REPRODUKSI NASKAH

Diposting oleh NURUL INAYAH di 21.31 0 komentar
MASJID SOEHARTO
          Almarhum mantan presedien Haji Muhammad Soeharto meninggalkan sebuah masjid megah dan terbesar di Sarajevo, ibukota Negara muslim di Eropa Timur, Bosnia Herzegovina yang sangat terkenal dengan sebutan Masjid Soeharto. Masjid ini dibangun atas biaya para dermawan muslim Indonesia, rakyat, pejabat dan pemerintah Indonesia.
            Ide pembangunan masjid ini muncul saat Soeharto melakukan kunjungan Negara ke Sarajevo. Kunjungan ini sangat bersejarah karena dipandang sebagai kunjungan kepala Negara paling berbahaya di dunia. Saat itu Sarajevo sedang dilanda perang sengit. Tanggal 13 Maret 1995 Soeharto dan rombongan mendarat di Sarajevo dengan menggunakan rompi anti peluru.
Dari beberapa sudut pandang orama masjid ini terlihat berlatang belakang gedung gedung wilayah tersebut. Di sekitar masjid juga ada madrasah tua dari abad ke-16 yang masih aktif menggelar program pendidikan sampai saat ini. Suasana khas Indonesia sangat kental di bagian dalam masjid. Ukiran kayu khas Indonesia menghiasi mihrab, mimbar dan kusen masjid. Masjid Soeharto dirancang oleh arsitektur Indonesia, Fauzan Noe’man, arsitek kenamaan yang juga merancang masjid-masjid besar di Tanah Air.
Masjid ini dibangun dengan dana 2,7 juta Dollar di atas tanah seluas hamper 2.800 meter persegi. Dilengkapi dengan kubah berdiameter 27 meter setinggi 27 meter. Kubah masjid dilengkapi dengan tiga susun celah sebagai ruang masuk cahaya ke dalam masjid. Dua menara kembarnya setinggi 48 meter. Mimbar khatib berupa tangga seperti yang biasa ditemui di masjid-masjid besar Indonesia berdiri gagah di sisi kanan ruang imam. Setiap orang Indonesia yang melihat ukiran mimbar itu akan tahu bahwa ukiran itu berasal dari Nusantara.
Masjid Soeharto terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar digunakan untuk kantor, tempat wudhu, auditorium yang biasa dipakai untuk acara pernikahan dan lainnya, perpustakaan, pusat arsitektur Islam dan ruang kelas. Lantai dua beralaskan karpet diperuntukkan sebagai ruang shalat pria dan lantai tiga digunakan khusus untuk ruang shalat wanita. Secara berkala ada pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan ceramah agama yang dihadiri ribuan jamaah. Kehidupan ibadah semakin hari semakin marak, terutama di saat-saat khusus seperti Ramadhan.

Sumber: Hidayah, 2012, Hal. 114-117

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PERKULIAHAN

Diposting oleh NURUL INAYAH di 21.18 0 komentar
NAMA           : NURUL INAYAH
NPM              : 15111398
KELAS          : 3KA38

Dalam berbahasa Indonesia patut bagi kita sebagai warga Indonesia untuk mempelajari serta memahami kaidah-kaidah yang ada dalam Bahasa Indonesia, tak lain dengan mempelajarinya agar dapat berbahasa dengan baik dan benar. Lebih dari itu dalam menulis diberi contoh seperti karya ilmiah, makalah, skripsi, thesis, serta disertasi penggunaan EYD dengan baik dan benar menjadi keharusan yang melekat dalam kegiatan tersebut.
Untuk mencapai tujuan kuliah saya pada semester 5 pada mata kuliah softskill “Bahasa Indonesia". Dimana ada 9 aspek untuk memenuhi kaidah penulisan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar yang berdasarkan sumber dan ketentuannya yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
1.      Ragam bahasa
2.      Ejaan
3.      Diksi
4.      Kalimat
5.      Alinea
6.      Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah
7.      Kerangka karangan
8.      Kutipan dan Catatan Kaki
9.      Abstrak dan Daftar Pustaka

Penjelasan
Tujuan penulisan yang saya gunakan yaitu Argumentatif. Pada aspek Ragam Bahasa, Ejaan dan Diksi tidak menjamin kita dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Negara Indonesia memiliki banyak sekali ragam bahasa maka dari itu bagaimana caranya saya belajar untuk menyatukan berbagai bahasa tersebut. Didalam kenyataannya penggunaan bahasa masih banyak kesalahan bahasa yang disebabkan oleh kesalahan penerapan ejaan terutama pada tanda baca. Penyebabnya antara lain adalah adanya perbedaan pengertian tanda baca di dalam ejaan yaitu tanda baca diartikan sebagai tanda bagaimana seharusnya membaca tulisan. Kemudian Diksi yang akan digunakan pada suatu pembelajaran haruslah menggunakan kata-kata yang lazim. Oleh karena itu harus dihindari kata-kata yang tidak perlu untuk digunakan.
Selanjutnya pada aspek Kalimat dan Alinea sangat diperlukan. Orang sering tidak menyadari bahwa kalimat-kalimat yang digunakan sebenarnya berada di garis batas, bahwa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar itu tidak mudah. Sehingga dalam membuat tulisan kita dapat memiliki tulisan yang baik dan dapat dimengerti orang. Karena pada aspek-aspek ini sering terdapat banyak kesalahan yang mungkin terjadi pada praktek berbahasa dalam bentuk lisan ataupun tertulis. Kesalahan yang banyak ditemukan yaitu dalam bentuk tulisan. Kata-kata yang dipilih dapat digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan, membentuk kelompok kata yang tepat, dan memilih gaya yang paling tepat untuk suatu situasi tertentu. Kata-kata yang dipilih dapat pula membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna gagasan yang ingin disampaikan. Selain itu, perlu diperhatikan pula untuk menemukan kata yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa kelompok sasaran.
Untuk aspek Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah, Kerangka karangan, Kutipan & Catatan Kaki dan Abstrak & Daftar Pustaka sangat diperlukan juga sama halnya pada aspek kalimat dan alinea. Dengan langkah-langkah yang harus ditempuh seperti contoh menentukan masalah, memecahkan masalah, membentuk masalah, membentuk hipotesis, menguji hipotesis, menerbitkan hasil penelitian dll. Maka aspek ini juga berkaitan dengan aspek-aspek sebelumnya. Saat ketika kita mempresentasikan hasil suatu karya ilmiah yang dibuat.

Kesimpulan
Jadi kesimpulannya dari ke sembilan aspek tersebut tidak semua dari aspek tersebut memenuhi syarat dalam Mata Kuliah Bahasa Indonesia karena tidak semua mahasiswa mampu menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar baik secara lisan maupun tulisan. Akan tetapi kita sebagai warga Indonesia sepatutnya mengetahui dan memahami ke Sembilan aspek tersebut.
 

NURUL INAYAH Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos