Minggu, 24 Maret 2013

Ruang Lingkup Ekonomi

Diposting oleh NURUL INAYAH di 16.15 0 komentar
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasaYunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sedangkan Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.

Sejarah Perkembangan Ekonomi
Adam Smith
Sejarah ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara fenomena ekonomi berubah dilihat dari sudut pandang historisnya. Analisis dalam sejarah ekonomi dilakukan menggunakan gabungan metode sejarah, metode statistic dan teori ekonomi terapan sampai peristiwa bersejerah. Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan.

Sejarah Sistem Ekonomi Dunia
1.         Sistem Ekonomi Liberal
Sistem Liberal Prinsipnya yaitu mengedepankan peran ekonomi pasar bebas, Bila terjadi kebebasan berproduksi, kebebasan pasar dan kebebasan tenaga kerja untuk bekerja, maka akan tercipta peningkat produksi yg sangat pesat. Tokohnya dari system ekonomi liberal adalah Adam Smith, David Ricardo dan JB.Say.
2.         Sistem Ekonomi Sosialis
Karl Mark
Sistem Sosialis pendapatnya ekonomi pasar bebas pasti akan runtuh karena kelompok kapitalis akan mengeksploitasi para pekerja (buruh, tani), persaingan yang memperebutkan propit adalah sumber ketegagangan sosial yang akhirnya timbul revolusi sosial sebab para kapitalis selalu akan menutup peluang berkembangnya cikal bakal kapitalis yg baru maka ia berpendapat bahwa Prinsip Sistim Sosialis yaitu Dengan Bekerja bersama dengan membagi hasil secara merata yang dinilainya adil, dan bila produksi berkembang, maka kita akan menjadi masyarakat adil dan makmur. Tokoh dari system ekonomi sosialis adalah Karl Mark, Friederich Engels dan Karl Kautsky.
3.         Sistem Ekonomi Campuran (Sistem Ekonomi Modern).
Dikenal dengan sistem ekonomi modern Tokohnya adalah John Maynard Keynes. Pemikiran ini muncul sebagai alternatif atas kelemahan sistem ekonomi klasik tersebut di atas.
4.         Sistem Ekonomi Islam
Yaitu Sistem Ekonomi yang bercita-cita mensejahterakan umat dengan dengan sumber daya ekonomi dialokasikan sedemikian rupa, sehingga dengan pengaturan kembali keadaannya, tidak seorangpun lebih baik dengan menjadikan orang lain lebih buruk.

Pembagian Ilmu Ekonomi
1.         Descriptive Economics (Ilmu Ekonomi Deskriptif)
Di sini dikumpulkan semua kenyataan yang penting tentang topik tertentu. Contoh : Industri katun di India, Sistem pertanian di Bali.
2.         Economic Theory (Ilmu Ekonomi Teori)
Di sini memberikan penjelasan yang disederhanakan tentang caranya suatu sistem ekonomi bekerja dan ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu.
Ilmu ekonomi teori dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu:
a.          Ekonomi Mikro
Membahas tentang cara bekerjanya sistem ekonomi secara partikular. Obyek material ekonomi mikro adalah individu per individu atau perusahaan per perusahaan.
b.         Ekonomi Makro
Membahas tentang cara bekerjanya sistem ekonomi secara universal / keseluruhan. Obyek material ekonomi makro dimulai dari mempelajari susunan perekonomian dari segala sudut.
Perbedaan yang paling pokok antara keduanya adalah tentang luas sempit ruang lingkupnya masing-masing. Ibarat hutan, teori ekonomi mikro mempelajari pohon-pohonnya, sedangkan teori ekonomi makro mempelajari hutannya itu sendiri.
3.      Applied Economics ( Ilmu Ekonomi Terapan )
Di sini kita mencoba mempergunakan rangka dasar umum dan analisis yang diberikan oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ekonomi deskriptif. Sederhananya, penggunaan ekonomi teori terhadap kejadian ekonomi sehari-hari.

Manfaat Ilmu Ekonomi
1.         Perorangan
Dalam pengambilan keputusan-keputusan di dalam hidupnya, seringkali pertimbangan-pertimbangan ekonomis amat berpengaruh. Contoh : apa yang dimakan hari ini.
Faktor-faktor ekonomi juga menjadi di dalam pertimbangan-pertimbangan ekonomi. Contoh: keuntungan dan kerugian, selera, gaya hidup, bakat, dll.
2.         Dunia Usaha
Tujuan seorang pengusaha adalah memperoleh laba. Dalam rangka memperoleh laba tersebut, di sinilah hadir ilmu ekonomi. Contoh : Memastikan bentuk pasar apa yang dihadapi pengusaha tersebut, penentuan harga produk, penentuan pemasaran produk, penentuan upah karyawan, dan sebagainya.
3.         Bangsa dan Negara
Faktor-faktor ekonomi amat berpengaruh pada kemampuan suatu bangsa untuk menangani masalah-masalah dalam dan luar negerinya. Kemajuan ekonomi menjadi penopang untuk negara bangkit sebagai negara besar atau sebaliknya, terbukti dengan adanya pembagian golongan negara maju, negara berkembang, dan negara terbelakang.

Metode Ilmu Ekonomi
1.         Induktif
Bercorak sintesis. Berpangkal dari kenyataan-kenyataan yang dikumpulkan dan dilacak hubungannya
2.         Deduktif
Bercorak analitis. Berpangkal pada dalil atau hipotesis, setelah itu diujicobakan terhadap kenyataan-kenyataan yang berhubungan dengan dalil tersebut.

Para Pelaku Ekonomi
1.         Produsen
Pelaku yang di dalam suatu kegiatan ekonomi berfungsi sebagai pihak yang mengorganisasikan input dan menyediakan barang dan jasa, untuk nantinya dinikmati oleh konsumen.
2.         Konsumen
Para pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh kaum produsen.
3.         Pemerintah
Memiliki tugas untuk mengatur, mengawasi, dan mengendalikan roda perekonomian
4.         Swasta
Pihak yang menjalankan roda perekonomian

Peranan swasta dan pemerintah bergantung pada paham ilmu ekonomi yang digunakan. Di negara penganut sosialisme dan komunisme, peranan pemerintah di lapangan perekonomian amatlah besar, sebaliknya di negara penganut liberal atau kapitalis, peranan swasta yang lebih besar.

PENENTUAN HARGA
Definisi Harga
  • Harga adalah suatu nilai tukar dari produk, barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
  • Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
  • Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun namun jika harga terlalu rendah akan mengurangikeuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.
Tujuan Penentuan Harga
1.         Mendapatkan keuntungan sebesar besarnya
2.         Mempertahankan perusahaan
3.         Menggapai ROI (Return on Investment)
4.         Menguasai Pangsa Pasar
5.         Mempertahankan status quo

Pendekatan Dalam Penentuan Harga
Ada tiga pendekatan dalam penentuan harga: pendekatan supply dan demand, pendekatan yang berorientasi ke biaya, dan pendekatan pasar. Meskipun ketiganya berbeda, tapi pada prinsipnya mereka saling melengkapi. Dengan ketiga alat tersebut, perusahaan dijamin bahwa harga yang ditentukan akan menutupi biaya, menghasilkan keuntungan, dan citra produk yang baik pada konsumen.
1.         Pendekatan Supply dan Demand
Interaksi antara supply dan demand merupakan proses tawar menawar yang tidak terlihat dan informal yang secara terus menerus untuk menegosiasikan jumlah produk yang akan dibuat atau dikonsumsikan pada tingkat harga tertentu. Pada saat tingkat harga tinggi, produsen akan mau menghasilkan banyak produk dan jika tingkat harga yang rendah akan mengkonotasikan tingkat penawaran yang rendah.
Demand adalah kualitas barang yang akan dibeli konsumen pada tingkat harga tertentu. Harga yang tinggi akan menyebabkan konsumen akan mencari produk alternatif. Sebaliknya, harga yang rendah akan mendorong konsumen membeli lebih banyak. Equilibrium price adalah tingkatan harga saat konsumen bersedia membayar seimbang dengan kuantitas yang akan dihasilkan produsen. Pendekatan ini bisa berjalan untuk pasar keseluruhan, tapi sulit dijalankan untuk suatu produk individual.
2.         Pendekatan Yang Berorientasi Pada Biaya
Pendekatan ini dilakukan dengan menjumlah biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang ditambah biaya untuk jasa yang terkait, biaya overhead, dan tingkat keuntungan yang diinginkan. Dalam pendekatan yang berorientasi pada biaya ini, ada dua macam pendekatan yang bisa digunakan yaitu : mark up pricing dan break-even analysis.
Mark up pricing dilakukan dengan menghitung seluruh biaya yang terkait dalam suatu produk kemudian ditentukan markup untuk menutupi biaya dan tingkat keuntungan yang diinginkan. Perhitungan mark up bisa dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Harga Jual - Biaya
Prosentase Mark up :
_________________
Harga Jual

Break even analysis (analisis pulang pokok) adalah metoda penentuan jumlah unit yang harus dijual pada tingkat harga tertentu untuk menutupi biaya dan menghasilkan keuntungan. Dalam metoda ini, perusahaan membandingkan biaya total dan penerimaan total. Biaya total terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tetap berapapun unit yang diproduksi. Biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya berubah sesuai peningkatan jumlah produk. Penerimaan total terdapat dari perkalian harga jual dan kualitas produk yang dijual. Titik pulang pokok bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Biaya Tetap Total
BEP (UNIT):
________________________
Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit
3.                    3.  Pendekatan Pasar
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa variabel dalam pasar mempengaruhi harga. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor Politik, Sosial, budaya, persepsi Individu, persaingan, waktu, serta good will.

Strategi Penentuan Harga Yang Bisa Digunakan
Ada berbagai strategi penentuan harga yang bisa digunakan. Pertimbangan-pertimbangan yang seringkali digunakan dalam strategi penentuan harga yang dipakai adalah: sasaran perusahaan, tahapan produk dalam product life cycle (daur ulang suatu produk), dan kondisi persaingan. Beberapa strategi yang bisa digunakan antara lain :
  1. Skimming pricing; penentuan harga tinggi saat produk pertama memasuki pasar.
  2. Penetraling pricing; penentuan harga rendah untuk menembus pasar dan mendapatkan pangsa pasar baru.
  3. Odd pricing: penentuan harga dengan mengurangi sedikit dari jumlah tertentu (misal: Rp 9.995)
  4. Follow the leader pricing: penentuan harga didasarkan pada harga yang ditentukan pemimpin pasar.
  5. Price Lining: penentuan harga yang berbeda unutk tiap model produk yang berbeda dan jenis produk tertentu.
  6. Relative Pricing: penentuan harga yang bisa jadi lebih besar, sama, atau lebih kecil dari pesaing.
  7. Psychological pricing: hampir sama Ood Pricing
  8. Multiple unit pricing: penentuan harga lebih murah jika membeli dalam jumlah tertentu
  9. Leader Pricing : Menjual barang yang menarik di bawah harga pasar
  10. Price discount: pengurangan dari harga yang telah ditetapkan.


4 Strategi Penentuan Harga
Terdapat berbagai cara dalam menentukan harga. Masing-masing cara tersebut digunakan di situasi yang berbeda. Pasalnya, harga merupakan faktor yang menentukan dalam menentukan sukses bisnis Anda.
Penentuan harga yang optimal tidak hanya tergantung pada ongkos produksi yang Anda keluarkan dalam memproduksi barang dan jasa. Faktor-faktor seperti kompetitor, suplier, dan ketersediaan barang pengganti turut andil dalam menentukan harga. Berikut akan kami sampaikan berbagai strategi harga yang digunakan di situasi yang berbeda:

Biaya tambah mark up
Dengan strategi ini, Anda menentukan profit yang diinginkan sebelum menentapkan harga. Metode ini membantu Anda fokus pada profit, tapi dapat juga menyebabkan harga diluar harapan konsumen dan harga dari perusahaan saingan.

Harga bersaing
Dalam menetapkan harga yang bersaing di pasar, Anda harus melihat harga yang ditawarkan kompetitor dan menggunakannya sebagai patokan untuk menetapkan harga produk Anda. Strategi Anda akan menentukan apakah harga Anda setara, sedikit di bawah, atau sedikit di atas pesaing. 

Price skimming
Metode ini dapat Anda gunakan jika mempunyai produk yang unik dan tidak memiliki barang penganti.  Harga yang ditentukan tinggi, sehingga memberikan margin yang tinggi bagi penjual. Pembelinya adalah mereka yang mau membayar karena keunikan produk tersebut. Dalam hal produk kebutuhan pokok, konsumen tidak memiliki pilihan lain. Seringkali, price skimming adalah strategi jangka pendek saat pesaing juga memasarkan produk yang sama, harga diturunkan.

Penetration pricing
Metode ini merupakan lawan dari price skimming. Harga ditentukan di bawah biaya dengan tujuan mendapatkan market share yang besar. Karena penetrasion price tidak mencakup biaya, ini juga strategi sementara. Karena strategi ini menguntungkan, konsumen harus bersedia membayar harga normal, harga yang lebih tinggi.

PENAWARAN

Pengertian Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.

Hukum Penawaran
"Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.”

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
1.         Harga barang itu sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
2.         Harga barang pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
3.         Biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
4.         Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
5.         Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
6.         Perkiraan harga di masa depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.

Macam-Macam Penawaran
Apabila ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif.
  • Penawaran Individu : Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual.
  • Penawaran Kolektif : Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan.


PERMINTAAN

Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.

Hukum Permintaan
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang tersedia diminta.”

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat akan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah:
1.      Harga barang itu sendiri
Sesuai dengan hukum permintan itu sendiri “semakin turun nilai harga barang, maka akan semakin banyak jumlah barang yang diminta dan sebaliknya semakin tinggi nilai harga barang, makan semakin dikit pula jumlah barang yang diminta”. Jadi harga barang itu sendiri juga sangat berpengaruh terhadap permintaan.
2.      Harga barang-barang lain yang bersifat substitutif terhadap barang tersebut
Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk dijadikan alternatif penggunaan. Contohnya: bila seseorang yang sedang pergi dinas ke jogyakarta membutuhkan transportasi untuk sampai ke kota tujuan dan sudah biasa menggunakan pesawat terbang. Tetapi harga tiket pesawat Jakarta-Jogyakarta harganya sedang melonjak sedangkan harga tiket kereta api lebih murah, maka konsumen cenderung akan memilih kereta api sebagai alat transportasi untuk menghemat biaya. Dan kereta api termasuk kedalam barang substitusi (pengganti).
3.      Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan masyarakat
Orang yang punya gaji dan tunjangan yang besar maka dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya sehingga tidak terlalu banyak pengeluarannya.
4.      Selera dan prilaku seseorang atau masyarakat
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. contohnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone Blackberry yang sedang trand sekarang ini, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone blackberry akan meningkat.
5.      Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.

1.         Permintaan Menurut Daya Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolute.
  • Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
  • Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
  • Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
2.         Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
  • Permintaan individu : Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • Permintaan kolektif : Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar.

Sumber:

 

NURUL INAYAH Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos