Rabu, 14 Desember 2011

Brain Drain, Masalah Besar Bagi Negara Berkembang

Diposting oleh NURUL INAYAH di 20.22

Kalau kita mendengar kata brain drain, pasti yang terpikir oleh kita adalah sebuah peristiwa yang hanya akan mendatangkan kerugian bagi negara-negara bekembang. Dimana banyak orang-orang pintar dan ahli meninggalkan negaranya itu, yang disebabkan oleh kelemahan-kelemahan yang ada di negara tersebut. Memang telah kita ketahui bersama bahwa peristiwa brain drain ini membawa efek negatif yang sangat besar, terutama bagi negara asal. Namun, ternyata ada juga efek positif yang dihasilkan oleh peristiwa brain drain ini walaupun tidak sebesar efek negatif yang dihasilkan.

a.        Dampak negatif yang timbul :



  1.         brain drain akan memperlemah struktur ketenagakerjaan, dimana hal ini merupakan faktor utama penghambat industri untuk maju. Sehingga pembangunan ekonomi negeri asal pun tidak berkembang.
  2.         masalah dari brain drain ini seperti lingkaran setan yang mempertahankan keterbelakangan. Dimana banyak sekali negara yang kekurangan tenaga ahli, namun setelah ada tenaga yang terdidik, mereka malah pergi ke negara lain dengan berbagai alasan.
  3.         semakin lebarnya jurang antara si miskin dan si kaya.
  4.         brain drain memboroskan bahkan menguras uang negara asal. Banyak sekali orang-orang pintar yang dibiayai oleh negara untuk belajar ke luar negeri agar menjadi lebih ahli. Namun setelah selesai masa pendidikannya, mereka malah tidak mau kembali. Mereka diberi fasilitas oleh negara tetapi tidak mau balas budi, mereka lebih mementingkan kepentingan dirinya sendiri dan malah memberikan sumbangan keahliannya dalam mempertinggi pertumbuhan ekonomi negara-negara yang sudah maju. Contohnya, di Indonesia dalam 13 tahun belakangan, di UGM ada 50 orang dosen dan peneliti mengundurkan diri. Universitas jelas rugi, karena mencetak satu doktor saja butuh sekurang-kurangnya satu miliar rupiah. Padahal ada seratusan cendekiawan yang hijrah ke manca dan terbanyak di Malaysia.
  5.         brain drain berarti kerugian besar pada modal sumber daya manusia. Apalagi umumnya yang diterima di luar negeri merupakan sumberdaya berkualitas. Sementara keuntungan dari brain drain berpendidikan tinggi bagi negara yang ditinggalkan sangat terbatas. Walaupun menikmati gaji tinggi, mereka umumnya minim sekali mengirim uang ke negeri asalnya dibandingkan emigran berpendidikan rendah. Ikatan mereka dengan negeri asalnya juga mengendur, karena secara umum mereka tinggal menetap (settled) di negeri baru mereka.
  6.         orang-orang terbaik yang hijrah ke luar negeri pasti akan digantikan oleh para ekspatriat (dengan kemampuan yang sama) yang umumnya minta bayaran berkali lipat lebih mahal. Yang terjadi selanjutnya adalah proses inefisiensi perekonomian dalam negeri.
  7.         terjadinya brain drain bagi negara asal tentunya membawa implikasi negatif yang tidak sedikit, seperti kondisi di mana kurangnya tenaga terlatih dan terdidik dari suatu negara, serta terjadinya ketidakseimbangan pertumbuhan ekonomi yang sulit untuk diprediksi. Selain itu, brain drain dapat juga membawa pengaruh rendahnya kesejahteraan terhadap lingkungan, di mana para tenaga terdidik tersebut berasal.

Dampak positif  yang timbul:
Beberapa negara berkembang kini telah mampu memanfaatkan kondisi brain drain menjadi reversed brain drain untuk kemajuan negaranya, misalnya Cina dan India, dua “macan Asia” yang mempunyai konsentrasi brain drain sangat tinggi. Brain drain juga memiliki beberapa dampak positif yang dapat meningkat pertumbuhan ekonomi negara:

  1. Alternative sumber investasi
  2.  Penurunan tingkat unemployment
  3. Optimalisasi kapasitas produksi Negara
  4. Peningkatan kualitas SDM
  5. Uptodate perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
  6. International networking. Misalnya: beberapa hasil komoditas pertanian unggulan lokal seringkali kalah bersaing dengan negara-negara lain. Produk seni dengan nilai tinggi seperti kerajinan dan seni ukir pun belum bisa berjaya di pangsa pasar negara lain. Padahal, tingkat kemakmuran ekonomi wilayah sangat bergantung kepada pendapatan dari luar melalui sektor basis (Tarigan, 2006), termasuk ekspor. Terhambatnya aliran informasi dari negara terkait dengan pangsa pasar di luar negara adalah salah satu penyebabnya. Sehingga salah satu upaya dalam memperbaiki kondisi ini adalah dengan diperkuatnya jaringan networking pengusaha Indonesia yang berada di luar negeri. Melalui jaringan ini, informasi aktif kepada wilayah terkait mengenai a) pangsa pasar, b) unsur sosial-kebudayaan dan c) aspek legal dalam pengembangan usaha di negera tersebut, dapat membantu potensi sektor basis wilayah terkait untuk dapat memasarkan produk-produknya secara optimal.
Kondisi reversed brain drain yang terjadi sejak awal 1990-an tersebut, selain memacu produktivitas perekonomian negara asal, diyakini juga telah meninggalkan buah manis berupa jaringan keilmuan dan pemasaran yang kuat dan tersebar hampir di seluruh negara-negara maju yang pernah mereka huni sebelumnya. Dengan kehadiran para braindrainer, peningkatan produktivitas terbukti meledak-ledak, peluang bisnis baru terus menyeruak, kepuasan kerja meningkat, demikian pula ilmu pengetahuan melaju lebih cepat. Artinya, semakin banyak perusahaan atau negara bersaing mendapatkan orang-orang bertalenta, semakin bagus peluang para jenius itu mengaktualisasikan potensi mereka demi membangun dunia yang lebih berkualitas.

0 komentar:

Posting Komentar

 

NURUL INAYAH Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos