Teori Organisasi Umum
HUBUNGAN MOTIVASI,
KOMUNIKASI, KONFLIK, KEPEMIMPINAN, dan PENGEMBANGAN KARIER, TERHADAP KINERJA
PEGAWAI
Oleh:
NURUL INAYAH (15111398)
2KA38
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
BAB I Teori
MOTIVASI
Motivasi Menurut Maslow
Maslow |
Maslow adalah seorang psikolog
humanistik. Humanis tidak percaya bahwa manusia yang mendorong dan
ditarik oleh kekuatan mekanik, salah satu dari rangsangan dan bala bantuan
(behaviorisme) atau impuls naluriah sadar (psikoanalisis). Humanis
berfokus pada potensi. Mereka percaya bahwa manusia berusaha untuk tingkat atas
kemampuan. Manusia mencari batas-batas kreativitas, tertinggi mencapai
kesadaran dan kebijaksanaan. Ini telah diberi label “berfungsi penuh orang”,
“kepribadian sehat”, atau sebagai Maslow menyebut tingkat ini,
“orang-aktualisasi diri.”
Maslow telah membuat teori hierarkhi kebutuhan. Semua kebutuhan dasar
itu adalah instinctoid, setara dengan naluri pada hewan. Manusia mulai dengan
disposisi yang sangat lemah yang kemudian kuno sepenuhnya sebagai orang tumbuh.
Bila lingkungan yang benar, orang akan tumbuh lurus dan indah, aktualisasi
potensi yang mereka telah mewarisi. Jika lingkungan tidak “benar” (dan kebanyakan
tidak ada) mereka tidak akan tumbuh tinggi dan lurus dan indah.
Maslow telah membentuk sebuah
hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan tersebut,
kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Ini termasuk kebutuhan untuk memahami,
apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari lima
kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama telah
puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan sebagainya. Kebutuhan dasar Maslow adalah sebagai
berikut:
Maslow
1. Kebutuhan
Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis.
Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif
konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua
kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk
kepuasan.
2. Kebutuhan
Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis
puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan
dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka
kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur
sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa
tidak aman dan perlu aman.
3. Kebutuhan Cinta, sayang
dan kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk keselamatan
dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta,
sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari
untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan
menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
4. Kebutuhan Esteem
Ketika tiga kelas pertama
kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan
baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain.
Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil
diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang
merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan
frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
5. Kebutuhan Aktualisasi
Diri
Ketika semua kebutuhan di atas
terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri
diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk
menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang
musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.”
Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang
itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang
lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat
mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu
jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Teori hierarkhi
kebutuhan sering digambarkan sebagai piramida, lebih besar
tingkat bawah mewakili kebutuhan yang lebih rendah, dan titik atas mewakili
kebutuhan aktualisasi diri. Maslow percaya bahwa satu-satunya alasan bahwa
orang tidak akan bergerak dengan baik di arah aktualisasi diri adalah karena
kendala ditempatkan di jalan mereka oleh masyarakat negara. Dia bahwa
pendidikan merupakan salah satu kendala.
KOMUNIKASI
Komunikasi dua arah
menurut Model Scrahmm
Schramm |
Schramm membuat serangkaian model,
dimulai dari (a) yang sederhana satu arah mirip Shanonn-Weaver, (b) satu model
antarpribadi yang juga masih linear, (c) dilanjuntkan dengan pengembangannya
yang sirkuler. Selain itu, Schramm juga menurunkan (d) model komunikasi massa.
Schramm menggunakan unsur source dan destination tapi
tidak memunculkan transmitter dan receiver, yang ada adalah encoder(alat
penyandi) dan decoder (alat penyandi balik). Menurut model
ini, source boleh menjadi seorang individu atau organisasi,
sinyalnya adalah bahasa dan destination-nya adalah pihak lain
kepada siapa sinyal itu ditujukan.
Dalam komunikasi lewa radio, encoder
dapat berupa microphone dan decoder adalah earphone. Dalam komunikasi, antarmanusia source dan encoder adalah
satu orang sementara decoder dan destination pada
sisi yang lainnya.
Itulah sebabnya pada modelnya yang
kedua ia mulai menyatukan source (sumber) dengan encoder (alat
penyandi) yang semula terpisah. Demikian pula halnya dengan decoder (alat
penyandi balik) yang ditempelkan dengan destination (tujuan).
Selain itu, ia menambah unsur field of experience (bidang pengalaman)
yang dimiliki kedua pelaku komunikasi. Source menyandi (encode)
dan destination menyandi balik (decode) pesan
berdasarkan pengalaman yang dimiliki masing-masing. Semakin besar luas bidang
pengalaman source yang berhimpitan dengan bidang
pengalaman destination, semakin mudah komunikasi dilakukan. Bila
kedua bidang itu tidak bertautan atau sangat sedikit pertautannya artinya tidak
ada pengalaman yang sama maka komunikasi sulit berlangsung.
Pada model yang ketiga, Scrhamm
menggambarkan komunikasi sebagai proses sirkuler. Untuk pertama kalinya ia
menggambarkan dua titik pelaku komunikasi yang melakukan fungsi encoder,
interpreter, decoder.Dalam proses sirkuler ini, setiap pelaku komunikasi
bertindak sebagai encoder dan decoder. Ia meng-encode pesan
ketika menerimanya. Pesan yang diterima kembali dapat disebut umpan balik, yang
tetap ia beri nama message. Umpan balik inilah yang telah membuat
model linear menjadi sirluker.
KONFLIK
Konflik Menurut Robbin
Robbin (1996: 431)
mengatakan konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks,
yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja
kelompok, tetapi di sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk
meminimalisasikan konflik. Pandangan ini dibagi menjadi tiga bagian, antara
lain:
1. Pandangan tradisional (The Traditional View). Pandangan ini
menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan,
dan harus dihindari. Konflik disinonimkan dengan istilah violence, destruction,
dan irrationality. Konflik ini merupakan suatu hasil disfungsional akibat
komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan di antara orang – orang,
dan kegagalaan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.
Contoh: Konflik |
2. Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View. Pandangan ini
menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di
dalam kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak
dapat dihindari karena di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi
perbedaan pandangan atau pendapat antar anggota. Oleh karena itu, konflik harus
dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja
organisasi. Dengan kata lain, konflik harus dijadikan sebagai motivasi untuk
melakukan inovasi atau perubahan di dalam tubuh kelompok atau organisasi.
3. Pandangan interaksionis (The Interactionist View). Pandangan ini
cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik. Hal ini
disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai, dan serasi
cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh
karena itu, menurut pandangan ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat
minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap
semangat, kritis – diri, dan kreatif.
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
Karismatik menurut Max Webber
Max Webber |
Tipe yang pertama adalah kepemimpinan
tradisional. Masyarakat yang memegang kepemimpinan ini meyakini bahwa
jiwa kepemimpinan dan kebijaksanaan bisa diturunkan melalui garis darah. Mereka
meyakini bahwa ada keluarga tertentu yang mampu menjaga karakter
kepemimpinan. Monarkhi bisa lahir dalam masyarakat tradisional.
Masyarakat yang mengagungkan tradisi tidak hanya masyarakat yang hidup di
masa lalu. Di dalam masyarakat modern pun terdapat komunitas yang masih
berpegang kepada tradisi.
Tipe kedua adalah kepemimpinan
kharismatik. Pemimpin tipe ini dianggap memiliki kemampuan adikodrati,
yaitu sifat dan kemampuan di atas rata-rata manusia. Mereka adalah sosok
yang dianggap memiliki kemampuan yang ilahiyah, sehingga mampu melakukan
hal-hal yang orang biasa tidak mampu. Para nabi pada zaman dahulu adalah
pemimpin harismatik. Mereka dibekali dengan mukjizat yang merupakan kekuatan
adikodrati. Pemimpin seperti ini tidak setiap saat bisa lahir, dan tidak bisa
dilahirkan. Pemimpin seperti ini selalu dihormati pandangan dan
keputusannya.
Contoh: Pemimpin Karismatik |
Tipe ketiga adalah kepemimpinan
berdasarkan legal rasional.. Yaitu kepemimpinan yang didapat melalui tata cara
dan aturan rasional yang disusun untuk menyaring seorang pemimpin.
Masyarakat yang telah menyusun aturan rasional dalam menentukan seorang
pemimpin biasanya tidak memandang seseorang berdasarkan keturunan atau
karakternya. Mereka menetapkan kriteria atau persyaratan, dan ditetapkan
melalui musayawarah atau pemilihan.
Seorang pemimpin kharismatik bisa
saja lahir dari tipe yang ketiga ini. Seseorang yang tidak begitu dikenal,
namun karena terpilih dan mampu menunjukkan karakter dan kemampuan yang
luarbiasa, ia bisa berubah menjadi pemimpin kharismatik.
PENGEMBANGAN KARIR
Pengembangan karir menurut Mondy
Pierre Mondy |
Pengembangan karir (career development) menurut
Mondy meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu
pada kemajuan jalur karir yang
direncanakan. Selanjutnya ada beberapa
prinsip pengembangan karir yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
- Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada aktivitas rencana pengembangan formal
- Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik. Skillyang dibutuhkan untuk menjadi supervisor akanberbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager
- Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru
- Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional. (Mondy,1993,p.362 dan 376)
Pengembangan
karir (career
development) meliputi
perencanaan karir (career
planning) dan
manajemen karir (career
management). Memahami
pengembangan karir dalam sebuah organisasi membutuhkan suatu
pemeriksaan atas dua proses, yaitu bagaimana
masing-masing individu merencanakan dan menerapkan tujuan-tujuan karirnya
(perencanaan karir) dan bagaimana organisasi merancang dan menerapkan program-
program pengembangan karir/manajemen karir.
BAB II Isi
MOTIVASI
Mengapa saya memilih Abraham
Maslow, karena Maslow mengembangkan teori
kepribadian yang telah mempengaruhi sejumlah bidang yang berbeda,
termasuk pendidikan. Maka saya memilih Maslow karena mempunyai pengaruh luas
karena sebagian tingginya tingkat kepraktisan teori Maslow. Teori yang akurat
menggambarkan realitas
banyak dari pengalaman pribadi. Banyak orang menemukan bahwa mereka bisa
memahami apa kata Maslow. Mereka dapat mengenali beberapa fitur dari pengalaman
mereka atau perilaku yang benar dan dapat diidentifikasi tetapi tidak pernah
dimasukkan ke dalam kata-kata. Manusia akan termotivasi apabila kebutuhan yang
menjadi sarana untuk hidup terpenuhi dengan baik.
Kebutuhan tersebut mulai dari kebutuhan fisiologis sampai
kebutuhan aktualisasi diri. Semakin terpenuhi kebutuhanya maka semain
besar kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya. Selain
motivasi, disiplin kerja dan pengawasan juga merupakan peran penting dalam
dalam meningkatkan produktivitas pegawai. Sehubungan dengan maraknya tuntutan terhadap
peningkatan kualitas pelayanan masyarakat maka setiap pimpinan organisasi harus
selalu memperhatikan masalah yang berkaitan dengan perilaku
manusia yang ada dalam lingkungan organisasi yang dipimpinnya. Dengan motivasi
setiap pegawai akan terangsang untuk bekerja lebih giat, maka berakibat
terhadap pasa peningkatan performance mereka dalam bekerja.
KOMUNIKASI
Saya
memilih Komunikasi dua arah karena ketika proses penyampaian pesan mendapatkan
pihak yang menerima pesan memberikan respons (feedback) kepada pihak yang
mengirimkan pesan. Salah satu jenis komunikasi dua arah adalah dengan melakukan
wawancara. Dengan wawancara, pewawancara dapat menggali fakta dari narasumber
dan mendapatkan informasi yang diinginkan. Selain wawancara, cara untuk
mendapatkan informasi adalah dengan melakukan observasi.
Pada situasi
tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk mencapai sasaran yang jauh tempatnya dan atau banyak jumlahnya.
Menghadapi situasi tertentu pula komunikasi dimaksudkan atau ditujukan untuk
merubah sikap (attitude), pendapat (opini), atau tingkah laku.
KONFLIK
Saya memilih pilihan konflik Menurut
Robbins, karena dia mengatakan bahwa batas yang menentukan apakah suatu konflik
fungsional atau disfungsional sering tidak tegas (kabur). Suatu konflik mungkin
fungsional bagi suatu kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok yang
lain. Begitu pula, konflik dapat fungsional pada waktu tertentu, tetapi tidak
fungsional di waktu yang lain. Kriteria yang membedakan apakah suatu konflik
fungsional atau disfungsional adalah dampak konflik tersebut terhadap kinerja
kelompok, bukan pada kinerja individu. Jika konflik tersebut dapat meningkatkan
kinerja kelompok, walaupun kurang memuaskan bagi individu, maka konflik
tersebut dikatakan fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut hanya
memuaskan individu saja, tetapi menurunkan kinerja kelompok maka konflik
tersebut disfungsional.
KEPEMPINAN
Saya memilih
Kepemimpinan menurut Max webber karena dia membagi kepemimpinan menjadi 3 tipe,
yaitu tipe pertama adalah kepemimpinan di masyarakat tradisional, tipe kedua
kepemimpinan kharismatik dan tipe kepemimpinan berdasarkan legal rasional. Dari
ketiga tipe ini mereka saling berhubungan, seperti seorang pemimpin kharismatik bisa saja lahir
dari tipe yang ketiga. Seseorang yang tidak begitu dikenal, namun karena
terpilih dan mampu menunjukkan karakter dan kemampuan yang luarbiasa, ia bisa
berubah menjadi pemimpin kharismatik. Selagi
seseorang mampu dan berjanji akan melaksanakan aturan dan kesepakatan-kesepatan
yang telah disusun para pemilihnya, maka orang tersebut pun diangkat menjadi
pemimpin.
PENGEMBANGAN
KARIR
Pengembangan karier adalah satu
langkah untuk menciptakan karakter seorang karyawan yang dibutuhkan oleh
perusahaan dalam usahanya untuk mencapai target-targetnya. Hubungan yang saling
menguntungkan tentu akan membuat para karyawan bekerja dengan baik dan
maksimal. Maka saya memilih pengembangan karir menurut mondy karena perencanaan
dimana seorang individu menetapkan tujuan karir dan mengidentifikasi sarana
untuk mencapainya dan meniti proses kenaikan jabatan sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang ada. Sejatinya perencanaan karir tidaklah
dipisahkan dari pengembangan karir itu sendiri.
BAB III Kesimpulan
Dalam hubungan motivasi, komunikasi,
konflik, kepempinan dan pengembangan karier maka dapat disimpulkan bahwa dalam
kelima hubungan ini saling berhubungan terhadap kinerja pegawai. Seperti
motivasi menggunakan teori Maslow yang menjadi titik tolak dan landasan
pemikiran bagi gagasan tentang penemuan motivasi untuk peningkatan kinerja
individu dalam organisasi, tidak disangkal bahwa dewasa ini muncul berbagai
kritik tentang validitas teori ini. Namun sebagai konsep dasar bagai pengenalan
struktur pribadi, individu dan berbagai factor yang
mendorong orang melakukan sesuatu, teori ini masih bisa bergema keras.
Hubungan yang kedua komunikasi dua arah yang ada di dalam suatu organisasi akan ditentukan
oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.
Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian
pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi.
Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan,
tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan
lebih mudah dan jelas.
Hubungan yang ketiga yaitu
konflik diartikan sebagai suatu
proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam
interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat
dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar
anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Hubungan yang keempat kepemimpinan
menurut Max Weber tindakan rasional menjadi cirri masyarakat modern yaitu
dirinya sebagai pengusaha capitalis, ilmuan, konsumen, atau pegawai yang
bertindak sesuai dengan logika tersebut. Aktivitas manusia merupakan kombinasi
dari berbagai tindakan, jarang sekali aktivitas social yang berorientasi pada
salah satu jenis tindakan saja. Jenis-jenis aktivitas itu hanya berupa
tipe-tipe murni yang dibangun untuk tujuan riset sosiologi. Aktivitas riil itu kurang lebih
sebanding dan lebih sering berkombinasi.
Hubungan yang terakhir yaitu
pengembangan karir bahwa suatu proses rangkaian kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan kerja individu karyawan untuk merencanakan karir dimasa sekarang dan
masa depan. Hal yang penting dimana manajemen dapat meningkatkan produktivitas,
meningkatkan sikap karyawan terhadap pekerjaannya dan membaangun kepuasan kerja
yang lebih tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar