Kamis, 15 November 2012

Hubungan Motivasi, Komunikasi, Konflik, Kepemimpinan dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Pegawai

Diposting oleh NURUL INAYAH di 09.44

Teori Organisasi Umum
HUBUNGAN MOTIVASI, KOMUNIKASI, KONFLIK, KEPEMIMPINAN, dan PENGEMBANGAN KARIER, TERHADAP KINERJA PEGAWAI


Oleh:
NURUL INAYAH (15111398)
2KA38


SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012



BAB I Teori

MOTIVASI
Motivasi Menurut Maslow

Maslow
Maslow adalah seorang psikolog humanistik. Humanis tidak percaya bahwa manusia yang mendorong dan ditarik oleh kekuatan mekanik, salah satu dari rangsangan dan bala bantuan (behaviorisme) atau impuls naluriah sadar (psikoanalisis). Humanis berfokus pada potensi. Mereka percaya bahwa manusia berusaha untuk tingkat atas kemampuan. Manusia mencari batas-batas kreativitas, tertinggi mencapai kesadaran dan kebijaksanaan. Ini telah diberi label “berfungsi penuh orang”, “kepribadian sehat”, atau sebagai Maslow menyebut tingkat ini, “orang-aktualisasi diri.”
Maslow telah membuat teori hierarkhi kebutuhan. Semua kebutuhan dasar itu adalah instinctoid, setara dengan naluri pada hewan. Manusia mulai dengan disposisi yang sangat lemah yang kemudian kuno sepenuhnya sebagai orang tumbuh. Bila lingkungan yang benar, orang akan tumbuh lurus dan indah, aktualisasi potensi yang mereka telah mewarisi. Jika lingkungan tidak “benar” (dan kebanyakan tidak ada) mereka tidak akan tumbuh tinggi dan lurus dan indah.
Maslow telah membentuk sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan tersebut, kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Ini termasuk kebutuhan untuk memahami, apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari lima kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama telah puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan sebagainya. Kebutuhan dasar Maslow adalah sebagai berikut:
 Maslow
1.  Kebutuhan Fisiologis


Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.
2.  Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.
3.  Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
4.  Kebutuhan Esteem
Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
5.  Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Teori hierarkhi kebutuhan sering digambarkan sebagai piramida,  lebih besar tingkat bawah mewakili kebutuhan yang lebih rendah, dan titik atas mewakili kebutuhan aktualisasi diri. Maslow percaya bahwa satu-satunya alasan bahwa orang tidak akan bergerak dengan baik di arah aktualisasi diri adalah karena kendala ditempatkan di jalan mereka oleh masyarakat negara. Dia bahwa pendidikan merupakan salah satu kendala.


KOMUNIKASI
Komunikasi dua arah menurut Model Scrahmm

Schramm
Schramm membuat serangkaian model, dimulai dari (a) yang sederhana satu arah mirip Shanonn-Weaver, (b) satu model antarpribadi yang juga masih linear, (c) dilanjuntkan dengan pengembangannya yang sirkuler. Selain itu, Schramm juga menurunkan (d) model komunikasi massa.
Schramm menggunakan unsur source dan destination tapi tidak memunculkan transmitter dan  receiver, yang ada adalah encoder(alat penyandi) dan decoder (alat penyandi balik). Menurut model ini, source boleh menjadi seorang individu atau organisasi, sinyalnya adalah bahasa dan destination-nya adalah pihak lain kepada siapa sinyal itu ditujukan.
Dalam komunikasi lewa radio, encoder dapat berupa microphone dan decoder adalah earphone. Dalam komunikasi, antarmanusia source dan encoder adalah satu orang sementara decoder dan destination pada sisi yang lainnya. 
Itulah sebabnya pada modelnya yang kedua ia mulai menyatukan source (sumber) dengan encoder (alat penyandi) yang semula terpisah. Demikian pula halnya dengan decoder (alat penyandi balik) yang ditempelkan dengan destination (tujuan). Selain itu, ia menambah unsur field of experience (bidang pengalaman) yang dimiliki kedua pelaku komunikasi. Source menyandi (encode) dan destination menyandi balik (decode) pesan berdasarkan pengalaman yang dimiliki masing-masing. Semakin besar luas bidang pengalaman source yang berhimpitan dengan bidang pengalaman destination, semakin mudah komunikasi dilakukan. Bila kedua bidang itu tidak bertautan atau sangat sedikit pertautannya artinya tidak ada pengalaman yang sama maka komunikasi sulit berlangsung.

Pada model yang ketiga, Scrhamm menggambarkan komunikasi sebagai proses sirkuler. Untuk pertama kalinya ia menggambarkan dua titik pelaku komunikasi yang melakukan fungsi encoder, interpreter, decoder.Dalam proses sirkuler ini, setiap pelaku komunikasi bertindak sebagai encoder dan decoder. Ia meng-encode pesan ketika menerimanya. Pesan yang diterima kembali dapat disebut umpan balik, yang tetap ia beri nama message. Umpan balik inilah yang telah membuat model linear menjadi sirluker.


KONFLIK

Konflik Menurut Robbin
Robbin (1996: 431) mengatakan konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik. Pandangan ini dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:
1.      Pandangan tradisional (The Traditional View). Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik disinonimkan dengan istilah violence, destruction, dan irrationality. Konflik ini merupakan suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan di antara orang – orang, dan kegagalaan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.
Contoh: Konflik
2.         Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View. Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di dalam kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat antar anggota. Oleh karena itu, konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja organisasi. Dengan kata lain, konflik harus dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan inovasi atau perubahan di dalam tubuh kelompok atau organisasi. 
3.     Pandangan interaksionis (The Interactionist View). Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai, dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, menurut pandangan ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat, kritis – diri, dan kreatif.

KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan Karismatik menurut Max Webber

Max Webber
Tipe yang pertama adalah kepemimpinan tradisional.  Masyarakat yang memegang kepemimpinan ini meyakini bahwa jiwa kepemimpinan dan kebijaksanaan bisa diturunkan melalui garis darah. Mereka meyakini bahwa ada keluarga tertentu yang mampu menjaga karakter kepemimpinan.  Monarkhi bisa lahir dalam masyarakat tradisional.  Masyarakat yang mengagungkan tradisi tidak hanya masyarakat  yang hidup di masa lalu.  Di dalam masyarakat modern pun terdapat komunitas yang masih berpegang kepada tradisi. 
Tipe kedua adalah kepemimpinan kharismatik.  Pemimpin tipe ini dianggap memiliki kemampuan adikodrati, yaitu sifat dan kemampuan di atas rata-rata manusia.  Mereka adalah sosok yang dianggap memiliki kemampuan yang ilahiyah, sehingga mampu melakukan hal-hal yang orang biasa tidak mampu.  Para nabi pada zaman dahulu adalah pemimpin harismatik. Mereka dibekali dengan mukjizat yang merupakan kekuatan adikodrati. Pemimpin seperti ini tidak setiap saat bisa lahir, dan tidak bisa dilahirkan.  Pemimpin seperti ini selalu dihormati pandangan dan keputusannya.
Contoh: Pemimpin Karismatik
Tipe ketiga adalah kepemimpinan berdasarkan legal rasional.. Yaitu kepemimpinan yang didapat melalui tata cara dan aturan rasional yang disusun untuk menyaring seorang pemimpin.  Masyarakat yang telah menyusun aturan rasional dalam menentukan seorang pemimpin biasanya tidak memandang seseorang berdasarkan keturunan atau karakternya.  Mereka menetapkan kriteria atau persyaratan, dan ditetapkan melalui musayawarah atau pemilihan.
Seorang pemimpin kharismatik bisa saja lahir dari tipe yang ketiga ini. Seseorang yang tidak begitu dikenal, namun karena terpilih dan mampu menunjukkan karakter dan kemampuan yang luarbiasa, ia bisa berubah menjadi pemimpin kharismatik.

PENGEMBANGAN KARIR
Pengembangan karir menurut Mondy
Pierre Mondy
Pengembangan karir (career development) menurut Mondy meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu  pada  kemajuan  jalur  karir  yang  direncanakan. Selanjutnya   ada   beberapa   prinsip  pengembangan  karir   yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan  suatu  tantangan  yang  berbeda,  apa  yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada aktivitas rencana pengembangan formal
  2. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik. Skillyang dibutuhkan untuk menjadi supervisor akanberbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager
  3. Pengembangan  akan  terjadi  hanya  jika  seorang  individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.  Jika  tujuan  tersebut  dikembangkan  lebih  lanjut oleh  seorang  individu  maka  individu  yang  telah  memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru
  4. Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan   pekerjaan   individu   yang   rasional.   (Mondy,1993,p.362 dan 376)

Pengembangan      karir      (career      development)      meliputi  perencanaan karir (career planning) dan manajemen karir (career management). Memahami pengembangan karir dalam sebuah organisasi  membutuhkan  suatu  pemeriksaan  atas  dua  proses, yaitu bagaimana masing-masing individu merencanakan dan menerapkan tujuan-tujuan karirnya (perencanaan karir) dan bagaimana organisasi merancang dan menerapkan program- program pengembangan karir/manajemen karir. 

BAB II Isi
MOTIVASI
Mengapa saya memilih Abraham Maslow, karena Maslow mengembangkan teori kepribadian yang telah mempengaruhi sejumlah bidang yang berbeda, termasuk pendidikan. Maka saya memilih Maslow karena mempunyai pengaruh luas karena sebagian tingginya tingkat kepraktisan teori Maslow. Teori yang akurat menggambarkan realitas banyak dari pengalaman pribadi. Banyak orang menemukan bahwa mereka bisa memahami apa kata Maslow. Mereka dapat mengenali beberapa fitur dari pengalaman mereka atau perilaku yang benar dan dapat diidentifikasi tetapi tidak pernah dimasukkan ke dalam kata-kata. Manusia akan termotivasi apabila kebutuhan yang menjadi sarana untuk hidup terpenuhi dengan baik.
Kebutuhan tersebut mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan aktualisasi diri. Semakin terpenuhi kebutuhanya maka semain besar kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya. Selain motivasi, disiplin kerja dan pengawasan juga merupakan peran penting dalam dalam meningkatkan produktivitas pegawai. Sehubungan dengan maraknya tuntutan terhadap peningkatan kualitas pelayanan masyarakat maka setiap pimpinan organisasi harus selalu memperhatikan masalah yang berkaitan dengan perilaku manusia yang ada dalam lingkungan organisasi yang dipimpinnya. Dengan motivasi setiap pegawai akan terangsang untuk bekerja lebih giat, maka berakibat terhadap pasa peningkatan performance mereka dalam bekerja.

KOMUNIKASI
Saya memilih Komunikasi dua arah karena ketika proses penyampaian pesan mendapatkan pihak yang menerima pesan memberikan respons (feedback) kepada pihak yang mengirimkan pesan. Salah satu jenis komunikasi dua arah adalah dengan melakukan wawancara. Dengan wawancara, pewawancara dapat menggali fakta dari narasumber dan mendapatkan informasi yang diinginkan. Selain wawancara, cara untuk mendapatkan informasi adalah dengan melakukan observasi.
Pada situasi tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk mencapai sasaran yang jauh tempatnya dan atau banyak jumlahnya. Menghadapi situasi tertentu pula komunikasi dimaksudkan atau ditujukan untuk merubah sikap (attitude), pendapat (opini), atau tingkah laku.
KONFLIK
Saya memilih pilihan konflik Menurut Robbins, karena dia mengatakan bahwa batas yang menentukan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional sering tidak tegas (kabur). Suatu konflik mungkin fungsional bagi suatu kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok yang lain. Begitu pula, konflik dapat fungsional pada waktu tertentu, tetapi tidak fungsional di waktu yang lain. Kriteria yang membedakan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional adalah dampak konflik tersebut terhadap kinerja kelompok, bukan pada kinerja individu. Jika konflik tersebut dapat meningkatkan kinerja kelompok, walaupun kurang memuaskan bagi individu, maka konflik tersebut dikatakan fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut hanya memuaskan individu saja, tetapi menurunkan kinerja kelompok maka konflik tersebut disfungsional.

KEPEMPINAN
            Saya memilih Kepemimpinan menurut Max webber karena dia membagi kepemimpinan menjadi 3 tipe, yaitu tipe pertama adalah kepemimpinan di masyarakat tradisional, tipe kedua kepemimpinan kharismatik dan tipe kepemimpinan berdasarkan legal rasional. Dari ketiga tipe ini mereka saling berhubungan, seperti seorang pemimpin kharismatik bisa saja lahir dari tipe yang ketiga. Seseorang yang tidak begitu dikenal, namun karena terpilih dan mampu menunjukkan karakter dan kemampuan yang luarbiasa, ia bisa berubah menjadi pemimpin kharismatik. Selagi seseorang mampu dan berjanji akan melaksanakan aturan dan kesepakatan-kesepatan yang telah disusun para pemilihnya, maka orang tersebut pun diangkat menjadi pemimpin.

PENGEMBANGAN KARIR
Pengembangan karier adalah satu langkah untuk menciptakan karakter seorang karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mencapai target-targetnya. Hubungan yang saling menguntungkan tentu akan membuat para karyawan bekerja dengan baik dan maksimal. Maka saya memilih pengembangan karir menurut mondy karena perencanaan dimana seorang individu menetapkan tujuan karir dan mengidentifikasi sarana untuk mencapainya dan meniti proses kenaikan jabatan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ada. Sejatinya perencanaan karir tidaklah dipisahkan dari pengembangan karir itu sendiri.


BAB III Kesimpulan

Dalam hubungan motivasi, komunikasi, konflik, kepempinan dan pengembangan karier maka dapat disimpulkan bahwa dalam kelima hubungan ini saling berhubungan terhadap kinerja pegawai. Seperti motivasi menggunakan teori Maslow yang menjadi titik tolak dan landasan pemikiran bagi gagasan tentang penemuan motivasi untuk peningkatan kinerja individu dalam organisasi, tidak disangkal bahwa dewasa ini muncul berbagai kritik tentang validitas teori ini. Namun sebagai konsep dasar bagai pengenalan struktur pribadi, individu dan berbagai factor yang mendorong orang melakukan sesuatu, teori ini masih bisa bergema keras.
Hubungan yang kedua komunikasi dua arah yang ada di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.
Hubungan yang ketiga yaitu konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Hubungan yang keempat kepemimpinan menurut Max Weber tindakan rasional menjadi cirri masyarakat modern yaitu dirinya sebagai pengusaha capitalis, ilmuan, konsumen, atau pegawai yang bertindak sesuai dengan logika tersebut. Aktivitas manusia merupakan kombinasi dari berbagai tindakan, jarang sekali aktivitas social yang berorientasi pada salah satu jenis tindakan saja. Jenis-jenis aktivitas itu hanya berupa tipe-tipe murni yang dibangun untuk tujuan riset  sosiologi. Aktivitas riil itu kurang lebih sebanding dan lebih sering berkombinasi.
Hubungan yang terakhir yaitu pengembangan karir bahwa suatu proses rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan kerja individu karyawan untuk merencanakan karir dimasa sekarang dan masa depan. Hal yang penting dimana manajemen dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan sikap karyawan terhadap pekerjaannya dan membaangun kepuasan kerja yang lebih tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar

 

NURUL INAYAH Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos