Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal
dari bahasaYunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang
berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan
sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sedangkan Ilmu ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan
yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya
kelangkaan.
Sejarah
Perkembangan Ekonomi
Adam Smith |
Sejarah
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara fenomena ekonomi berubah
dilihat dari sudut pandang historisnya. Analisis dalam sejarah ekonomi
dilakukan menggunakan gabungan metode sejarah, metode statistic dan teori
ekonomi terapan sampai peristiwa bersejerah. Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan
ilmu ekonomi pada abad
18 sebagai satu cabang tersendiri
dalam ilmu pengetahuan.
Sejarah Sistem Ekonomi Dunia
1.
Sistem Ekonomi Liberal
Sistem Liberal Prinsipnya yaitu mengedepankan peran ekonomi
pasar bebas, Bila terjadi kebebasan berproduksi, kebebasan pasar dan kebebasan
tenaga kerja untuk bekerja, maka akan tercipta peningkat produksi yg sangat
pesat. Tokohnya dari system
ekonomi liberal adalah Adam Smith, David
Ricardo dan JB.Say.
2.
Sistem Ekonomi Sosialis
Karl Mark |
3.
Sistem Ekonomi Campuran (Sistem
Ekonomi Modern).
Dikenal dengan sistem ekonomi modern Tokohnya adalah John Maynard Keynes. Pemikiran ini muncul sebagai alternatif
atas kelemahan sistem ekonomi klasik tersebut di atas.
4.
Sistem Ekonomi Islam
Yaitu
Sistem Ekonomi yang bercita-cita mensejahterakan umat dengan dengan sumber daya
ekonomi dialokasikan sedemikian rupa, sehingga dengan pengaturan kembali
keadaannya, tidak seorangpun lebih baik dengan menjadikan orang lain lebih
buruk.
Pembagian Ilmu Ekonomi
1.
Descriptive
Economics (Ilmu Ekonomi Deskriptif)
Di sini dikumpulkan
semua kenyataan yang penting tentang topik tertentu. Contoh : Industri katun di
India, Sistem pertanian di Bali.
2.
Economic
Theory (Ilmu Ekonomi Teori)
Di sini memberikan penjelasan yang
disederhanakan tentang caranya suatu sistem ekonomi bekerja dan ciri-ciri yang
penting dari sistem seperti itu.
Ilmu
ekonomi teori dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu:
a.
Ekonomi Mikro
Membahas tentang cara
bekerjanya sistem ekonomi secara partikular. Obyek material ekonomi mikro
adalah individu per individu atau perusahaan per perusahaan.
b.
Ekonomi Makro
Membahas tentang cara
bekerjanya sistem ekonomi secara universal / keseluruhan. Obyek material
ekonomi makro dimulai dari mempelajari susunan perekonomian dari segala sudut.
Perbedaan yang paling
pokok antara keduanya adalah tentang luas sempit ruang lingkupnya masing-masing.
Ibarat hutan, teori ekonomi mikro mempelajari pohon-pohonnya, sedangkan teori
ekonomi makro mempelajari hutannya itu sendiri.
3.
Applied
Economics ( Ilmu Ekonomi Terapan )
Di sini kita mencoba mempergunakan
rangka dasar umum dan analisis yang diberikan oleh ekonomi teori untuk
menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan
oleh para ekonomi deskriptif. Sederhananya, penggunaan ekonomi teori terhadap
kejadian ekonomi sehari-hari.
Manfaat Ilmu Ekonomi
1.
Perorangan
Dalam pengambilan
keputusan-keputusan di dalam hidupnya, seringkali pertimbangan-pertimbangan
ekonomis amat berpengaruh. Contoh : apa yang dimakan hari ini.
Faktor-faktor ekonomi
juga menjadi di dalam pertimbangan-pertimbangan ekonomi. Contoh: keuntungan dan
kerugian, selera, gaya hidup, bakat, dll.
2.
Dunia Usaha
Tujuan seorang
pengusaha adalah memperoleh laba. Dalam rangka memperoleh laba tersebut, di
sinilah hadir ilmu ekonomi. Contoh : Memastikan bentuk pasar apa yang dihadapi
pengusaha tersebut, penentuan harga produk, penentuan pemasaran produk,
penentuan upah karyawan, dan sebagainya.
3.
Bangsa dan Negara
Faktor-faktor ekonomi amat
berpengaruh pada kemampuan suatu bangsa untuk menangani masalah-masalah dalam
dan luar negerinya. Kemajuan ekonomi menjadi penopang untuk negara bangkit
sebagai negara besar atau sebaliknya, terbukti dengan adanya pembagian golongan
negara maju, negara berkembang, dan negara terbelakang.
Metode Ilmu Ekonomi
1.
Induktif
Bercorak sintesis.
Berpangkal dari kenyataan-kenyataan yang dikumpulkan dan dilacak hubungannya
2.
Deduktif
Bercorak analitis. Berpangkal pada
dalil atau hipotesis, setelah itu diujicobakan terhadap kenyataan-kenyataan
yang berhubungan dengan dalil tersebut.
Para Pelaku Ekonomi
1.
Produsen
Pelaku yang di dalam
suatu kegiatan ekonomi berfungsi sebagai pihak yang mengorganisasikan input dan
menyediakan barang dan jasa, untuk nantinya dinikmati oleh konsumen.
2.
Konsumen
Para pemakai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh kaum produsen.
3.
Pemerintah
Memiliki tugas untuk
mengatur, mengawasi, dan mengendalikan roda perekonomian
4.
Swasta
Pihak yang menjalankan roda
perekonomian
Peranan
swasta dan pemerintah bergantung pada paham ilmu ekonomi yang digunakan. Di
negara penganut sosialisme dan komunisme, peranan pemerintah di lapangan
perekonomian amatlah besar, sebaliknya di negara penganut liberal atau
kapitalis, peranan swasta yang lebih besar.
PENENTUAN HARGA
Definisi Harga
- Harga adalah suatu nilai tukar dari produk, barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
- Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
- Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun namun jika harga terlalu rendah akan mengurangikeuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.
Tujuan Penentuan Harga
1.
Mendapatkan keuntungan sebesar besarnya
2.
Mempertahankan perusahaan
3.
Menggapai ROI (Return on Investment)
4.
Menguasai Pangsa Pasar
5.
Mempertahankan status quo
Pendekatan Dalam Penentuan Harga
Ada
tiga pendekatan dalam penentuan harga: pendekatan supply dan demand,
pendekatan yang berorientasi ke biaya, dan pendekatan pasar. Meskipun ketiganya
berbeda, tapi pada prinsipnya mereka saling melengkapi. Dengan ketiga alat
tersebut, perusahaan dijamin bahwa harga yang ditentukan akan menutupi biaya,
menghasilkan keuntungan, dan citra produk yang baik pada konsumen.
1.
Pendekatan Supply dan Demand
Interaksi antara supply dan demand merupakan
proses tawar menawar yang tidak terlihat dan informal yang secara terus menerus
untuk menegosiasikan jumlah produk yang akan dibuat atau dikonsumsikan pada
tingkat harga tertentu. Pada saat tingkat harga tinggi, produsen akan mau
menghasilkan banyak produk dan jika tingkat harga yang rendah akan
mengkonotasikan tingkat penawaran yang rendah.
Demand adalah
kualitas barang yang akan dibeli konsumen pada tingkat harga tertentu. Harga
yang tinggi akan menyebabkan konsumen akan mencari produk alternatif.
Sebaliknya, harga yang rendah akan mendorong konsumen membeli lebih banyak. Equilibrium
price adalah tingkatan harga saat konsumen bersedia membayar seimbang
dengan kuantitas yang akan dihasilkan produsen. Pendekatan ini bisa berjalan
untuk pasar keseluruhan, tapi sulit dijalankan untuk suatu produk individual.
2.
Pendekatan
Yang Berorientasi Pada Biaya
Pendekatan ini
dilakukan dengan menjumlah biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang ditambah
biaya untuk jasa yang terkait, biaya overhead, dan tingkat
keuntungan yang diinginkan. Dalam pendekatan yang berorientasi pada biaya ini,
ada dua macam pendekatan yang bisa digunakan yaitu : mark up pricing dan break-even
analysis.
Mark up pricing dilakukan
dengan menghitung seluruh biaya yang terkait dalam suatu produk kemudian
ditentukan markup untuk menutupi biaya dan tingkat keuntungan yang
diinginkan. Perhitungan mark up bisa dilakukan dengan rumus
sebagai berikut :
Harga Jual - Biaya
|
|
Prosentase Mark up :
|
_________________
|
Harga Jual
|
Break even analysis (analisis pulang pokok) adalah metoda penentuan jumlah
unit yang harus dijual pada tingkat harga tertentu untuk menutupi biaya dan
menghasilkan keuntungan. Dalam metoda ini, perusahaan
membandingkan biaya total dan penerimaan total. Biaya total terdiri atas biaya
tetap dan biaya variabel.
Biaya
tetap merupakan biaya yang jumlahnya tetap berapapun unit yang diproduksi.
Biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya berubah sesuai peningkatan jumlah
produk. Penerimaan total terdapat dari perkalian harga jual dan kualitas produk
yang dijual. Titik pulang pokok bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Biaya
Tetap Total
|
|
BEP
(UNIT):
|
________________________
|
Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit
|
3. 3. Pendekatan
Pasar
Pendekatan ini
mengasumsikan bahwa variabel dalam pasar mempengaruhi harga. Faktor-faktor
tersebut meliputi faktor Politik, Sosial, budaya, persepsi Individu,
persaingan, waktu, serta good will.
Strategi
Penentuan Harga Yang Bisa Digunakan
Ada
berbagai strategi penentuan harga yang bisa digunakan.
Pertimbangan-pertimbangan yang seringkali digunakan dalam strategi penentuan
harga yang dipakai adalah: sasaran perusahaan, tahapan produk dalam product
life cycle (daur ulang suatu produk), dan kondisi persaingan. Beberapa
strategi yang bisa digunakan antara lain :
- Skimming pricing; penentuan harga tinggi saat produk pertama memasuki pasar.
- Penetraling pricing; penentuan harga rendah untuk menembus pasar dan mendapatkan pangsa pasar baru.
- Odd pricing: penentuan harga dengan mengurangi sedikit dari jumlah tertentu (misal: Rp 9.995)
- Follow the leader pricing: penentuan harga didasarkan pada harga yang ditentukan pemimpin pasar.
- Price Lining: penentuan harga yang berbeda unutk tiap model produk yang berbeda dan jenis produk tertentu.
- Relative Pricing: penentuan harga yang bisa jadi lebih besar, sama, atau lebih kecil dari pesaing.
- Psychological pricing: hampir sama Ood Pricing
- Multiple unit pricing: penentuan harga lebih murah jika membeli dalam jumlah tertentu
- Leader Pricing : Menjual barang yang menarik di bawah harga pasar
- Price discount: pengurangan dari harga yang telah ditetapkan.
4 Strategi Penentuan Harga
Penentuan
harga yang optimal tidak hanya tergantung pada ongkos produksi yang Anda
keluarkan dalam memproduksi barang dan jasa. Faktor-faktor seperti kompetitor,
suplier, dan ketersediaan barang pengganti turut andil dalam menentukan harga.
Berikut akan kami sampaikan berbagai strategi harga yang digunakan di situasi
yang berbeda:
Biaya tambah mark up
Dengan
strategi ini, Anda menentukan profit yang diinginkan sebelum menentapkan harga.
Metode ini membantu Anda fokus pada profit, tapi dapat juga menyebabkan harga
diluar harapan konsumen dan harga dari perusahaan saingan.
Harga bersaing
Dalam
menetapkan harga yang bersaing di pasar, Anda harus melihat harga yang
ditawarkan kompetitor dan menggunakannya sebagai patokan untuk menetapkan harga
produk Anda. Strategi Anda akan menentukan apakah harga Anda setara, sedikit di
bawah, atau sedikit di atas pesaing.
Price skimming
Metode
ini dapat Anda gunakan jika mempunyai produk yang unik dan tidak memiliki
barang penganti. Harga yang ditentukan tinggi, sehingga memberikan margin
yang tinggi bagi penjual. Pembelinya adalah mereka yang mau membayar karena
keunikan produk tersebut. Dalam hal produk kebutuhan pokok, konsumen tidak
memiliki pilihan lain. Seringkali, price skimming adalah strategi jangka pendek
saat pesaing juga memasarkan produk yang sama, harga diturunkan.
Penetration pricing
Metode
ini merupakan lawan dari price skimming. Harga ditentukan di bawah biaya dengan
tujuan mendapatkan market share yang besar. Karena penetrasion price tidak
mencakup biaya, ini juga strategi sementara. Karena strategi ini menguntungkan,
konsumen harus bersedia membayar harga normal, harga yang lebih tinggi.
PENAWARAN
Pengertian Penawaran
Penawaran
adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk
dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar
ekonomi.
Hukum
Penawaran
"Semakin tinggi
harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
ditawarkan.”
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Penawaran
1.
Harga barang itu sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang
yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan
turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika
harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah
sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
2.
Harga barang pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan
jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari
barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.
Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh
lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
3.
Biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi,
seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk
bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat,
maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan
menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka
produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan
meningkat.
4.
Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang
ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam
menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern
akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual
barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir
biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga
jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih
modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga
jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian
perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
5.
Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi
tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan
berkurang.
6.
Perkiraan harga di masa depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah
penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan
penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan
jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan
jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan
mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
Macam-Macam
Penawaran
Apabila ditinjau dari
jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif.
- Penawaran Individu : Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual.
- Penawaran Kolektif : Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan.
PERMINTAAN
Pengertian
Permintaan
Permintaan adalah
jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
Hukum
Permintaan
“Semakin
turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta,
dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
tersedia diminta.”
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Permintaan
Permintaan seseorang
atau suatu masyarakat akan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara
faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah:
1.
Harga
barang itu sendiri
Sesuai dengan hukum
permintan itu sendiri “semakin turun nilai harga barang, maka akan semakin
banyak jumlah barang yang diminta dan sebaliknya semakin tinggi nilai harga
barang, makan semakin dikit pula jumlah barang yang diminta”. Jadi harga barang
itu sendiri juga sangat berpengaruh terhadap permintaan.
2.
Harga
barang-barang lain yang bersifat substitutif terhadap barang tersebut
Konsumen akan cenderung
mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk dijadikan
alternatif penggunaan. Contohnya: bila seseorang yang sedang pergi dinas ke
jogyakarta membutuhkan transportasi untuk sampai ke kota tujuan dan sudah biasa
menggunakan pesawat terbang. Tetapi harga tiket pesawat Jakarta-Jogyakarta
harganya sedang melonjak sedangkan harga tiket kereta api lebih murah, maka
konsumen cenderung akan memilih kereta api sebagai alat transportasi untuk
menghemat biaya. Dan kereta api termasuk kedalam barang substitusi (pengganti).
3.
Pendapatan
rumah-tangga atau pendapatan masyarakat
Orang yang punya gaji
dan tunjangan yang besar maka dia dapat membeli banyak barang yang dia
inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit
pemakaian barang yang dibelinya sehingga tidak terlalu banyak pengeluarannya.
4.
Selera
dan prilaku seseorang atau masyarakat
Selera konsumen
terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika
selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap
barang tersebut akan meningkat pula. contohnya, sekarang ini banyak orang yang
mencari hand phone Blackberry yang sedang trand sekarang ini, karena selera
konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone blackberry
akan meningkat.
5.
Jumlah
penduduk
Pertambahan penduduk akan
memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu
wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa
kelompok, antara lain permintaan berdasarkan daya beli dan jumlah subjek
pendukung.
1.
Permintaan
Menurut Daya Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan
dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan
permintaan absolute.
- Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
- Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
- Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
2.
Permintaan
Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya,
permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
- Permintaan individu : Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Permintaan kolektif : Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar.
Sumber: